Search This Blog

Thursday, November 5, 2015

"Kenapa Jauh Sekali Kuliah di Makassar??"



Yah, pertanyaan ini lah yang paling sering muncul diawal perbincangan ku dengan setiap orang semenjak saya kuliah di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Baik itu teman-teman yang ada di Sumatera, maupun teman baru yang ada di Makassar. Terkadang saya bosan untuk menjawabnya, karena setiap tahun harus menjawab pertanyaan yang sama. Seolah tidak ada lagi pertanyaan yang lain. Disamping itu, saya sendiri juga tidak yakin dengan jawabanku. Kenapa pada saat itu saya memilih UNHAS untuk melanjutkan studiku yang notabene saya tidak tahu banyak tentang kampus ini. Yang saya tahu pasti pada saat itu “saya hanya ingin kuliah”, tak peduli jurusan apa, kampus apa, dan di kota mana. Sekalipun itu tanpa ada sanak saudara yang dikenal.
 Namun, setelah saya lulus di UNHAS, menjalani hari demi hari, belajar mengenal kampus UNHAS, belajar mengenal kota Makassar, saya menjadi yakin bahwa pilihan ku sudah benar. Bagaimana tidak, di UNHAS kita bisa mengenal mahasiswa dari berbagai suku di Indonesia, kita bisa mendapati banyak mahasiswa-mahasiswa kritis, kreatif, inovatif dan kita juga diajar untuk kritis. Mahasiswa di UNHAS memiliki sikap militansi yang tinggi, baik militan dalam akademik, organisasi dan militansi sosial. Walaupun pernah ada kejadian tawuran antar fakultas, namun bukan berarti mahasiswa antar fakultas memiliki sekat-sekat. Justru sebaliknya mahasiswa UNHAS memiliki persaudaraan yang tinggi. Tidak hanya ditataran mahasiswa yang membuat saya kagum, namun kalangan dosen dan alumni juga sangat membanggakan. Dosen-dosennya banyak yang berprestasi, dan alumninya juga banyak yang bisa dibanggakan baik diskala regional maupun nasional.


Berbicara tentang kota Makassar, sudah barang tentu orang-orang banyak tahu bahwa mahasiswa Makassar sering berdemo. Yah, itu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Namun, bila ditelisik bahwa “demo” merupakan salah satu bukti bahwa mahasiswa Makassar sangat konsen pada pengawalan isu-isu kekinian, mahasiswa Makassar peduli pada kondisi bangsa ini.

Kota Makassar yang sering disebut media sebagai kota yang tidak aman karena kekerasan, geng motor, dan sebagainya berbanding terbalik dengan apa yang saya lihat. Makassar kota aman, kota nyaman untuk ditinggali. Orang Makassar memiliki kepribadian yang keras tetapi baik untuk ditemani. Makassar memiliki banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Makassar memiliki ragam kuliner yang bisa dinikmati.

Masih banyak lagi hal lain yang membuat saya senang kuliah di Unhas dan tinggal di kota Makassar. Saking senang nya, saya sampai lupa kalau saya sudah Semester Akhir dan belum kelar juga. Unhas dan Makassar memiliki daya tarik tersendiri yang membuat saya kecanduan.

1 comments:

  1. Mainlah ke Barru bang, tak kalah kerennya dengan Makassar kau ini.

    ReplyDelete